Minggu, 16 Januari 2011

FF Oneshot: Shining Star

Annyeong readers setiaku!!!!!!!!!! 
*readers: hah??? setia??? adanya mah seketek!*
gak terasa author dah 4 bulan hiatus...
ckckck...
oke daripada kelamaan mending langsung baca dah!
Cekidot! 

Shining star

Cast:
Park Jung Soo -Leeteuk- Super Junior
Kim Taeyeon SNSD
Sunny SNSD
Park Soo Yun *author juga pengen eksis*
Genre: romace *?*
Rating: PG-13
Length: Oneshot
Disclaimer: All casts isn't mine, but the story is mine





 
“oppa, kita mau kemana?” Tanya Soo Yun kepada kakak lelakinya, Jung Soo.
“oppa mau mengenalkanmu dengan seseorang” jawab Jung Soo masih tetap fokus pada jalanan­­, ia sedang mengemudi. “siapa?” Tanya Soo Yun polos. “hm… itu rahasia” jawab Jung Soo sembari tersenyum. “oppa~ ayo katakan” manja Soo Yun kepada kakaknya. “err… baiklah akan kuberi tahu, namanya Taeyeon, Kim Taeyeon.” Jung Soo tersenyum sambil melirik adik kesayangannya itu.
“Taeyeon?? Ah! Orang yang dulu pernah oppa bilang padaku itu?” Soo Yun memainkan telunjuk kanannya di depan dagunya, ia sedang mengingat. “ne.”
“Kalau begitu ceritakan sesuatu tentang dia! Oppa tak pernah menceritakannya padaku!” bujuk Soo Yun pada Jung Soo. “err… dia…”

-Flashback-
Kim Taeyeon…
Gadis yang berhasil menarik perhatian seorang Park Jung Soo. Gadis yang selalu berada di pikiran Park Jung Soo. Gadis supel yang sangat ramah pada siapapun. Mungkin tak ada orang yang bisa menyangkali kebaikan hatinya. Tapi sayang, takdir kehidupan berkata lain…
~~***~~
“Taeyeon-ah, apa yang kau lakukan disini?” Tanya Jung Soo pada gadis yang sedang merapikan rak buku di perpustakaan, kekasihnya. Taeyeon hanya tersenyum pada Jung Soo dan melanjutkan kegiatannya. “sejak kapan kau menjadi anggota perpus?” Tanya Jung Soo ladi, menurut sepengetahuannya Taeyeon bukan anggota perpustakaan.
“hm, Sunny minta tolong padaku untuk menggantikannya sebagai penjaga perpus. Katanya, ia ada kencan dengan Sungmin.” Jawab Taeyeon polos.
“Ya, Kim Taeyeon! Kenapa kau mau? Apa kau lebih mementingkan temanmu daripada aku?” Tanya Jung Soo bertubi-tubi. “aniyo, tapi aku tak bisa menolaknya.” Taeyeon menatap Jung Soo yang sedang menatapnya tajam.
“Aish! Sudah kuduga kau tak bisa menolaknya.” Kata Jung Soo agak kesal. “mianhae oppa” pinta Taeyeon sedikit menyesal.
          Jung Soo hanya menatap  Taeyeon. “heuh… sudahlah, sini kubantu” ucap Jung Soo seraya mengambil tumpukan buku yang ada di tangan Taeyeon. Taeyeon hanya tersenyum melihat kekasihnya itu dan berjalan beriringan dengan Jung Soo.
“Taeyeon-ah, kenapa hidungmu?” Tanya Jung Soo saat melihat cairan merah mengalir dari hidung Taeyeon. “eh…” Taeyeon segera memegang bagian bawah hidungnya. Ia dapat melihat dengan jelas darah segar ditangannya. Dengan cepat Jung Soo merogoh saku celananya, ia mengambil sapu tangannya dan langsung menempelkannya di hidung Taeyeon.
“omo… sebenarnya kau kenpa Taeyeon-ah? Kenapa akhir-akhir ini kau sering mimisan?” tanya Jung Soo seraya menyeka darah yang terus mengalir dari hidung Taeyeon. Taeyeon hanya menggeleng mendengar pertanyaan Jung Soo sambil memegang tangan Jung Soo. “entahlah, mungkin hanya kelelahan” jawab Taeyeon sambil tersenyaum.
“lihat, aku sudah baikan bukan?’ ucap Taeyeon seraya berdiri, ia kembali merapikan buku-buku itu. “kalau begitu, lebih baik kau istirahat saja.” Jung Soo kembali mendudukan Teyeon di salah satu kursi perpustakaan. “biar aku yang merapikannya.” Katanya lagi sambil merapikan buku-buku itu.
-Flashback End-


“lalu, bagaimana keadaannya, oppa?” Tanya Soo Yun, ia terlihat sangat antusias dengan cerita kakaknya itu. “hm, dia semakin sering mimisan…”  jawab Jung Soo sambil tersenyum. Tapi, senyumnya itu terlihat seperti senyum paksaan.
“mwo? apa tidak dibawa ke dokter?” Soo Yun memperhatikan kakaknya itu.
“heuh, dia dibawa ke dokter dan ternyata dia…”

-Flashback-
“oppa, ayo!” ajak Taeyeon sambil menarik lengan Jung Soo. “memangnya kenapa? Kau terlihat sangat semangat.” Jung Soo tersenyum melihat tingkah gadisnya itu. “tentu saja aku semangat inikan tanggal 1 Juli!” Taeyeon membalikan badannya menghadap Jung Soo. “lalu?” Tanya Jung Soo polos. “oppa! Jangan bilang kalau…”
“kalau apa?”
“sudahlah. Pokoknya ikut saja!” Taeyeon kembali menarik tangan Jung Soo.
~~***~~
“kita sampai.” Taeyeon melepaskan genggamannya dari tangan pria itu. “hm, ada apa sih?” Tanya Jung Soo heran. “kau akan tahu saat kau membalikan badanmu” Taeyeon tersenyum lembut dan…
“HAPPY BIRTHDAY, PARK JUNG SOO!” Taeyeon langsung menyodorkan sebuah kue tart kearah Jung Soo. Sedangkan Jung Soo, ia hanya bisa terperangah melihat rangkaian mawar putih yang membutuk sebuah tulisan
Happy Birthday, Park Jung Soo
Saranghae~
“oppa, ayo ucapkan permohonan dan tiup lilinnya. “ taeyeon mengambil tempat di depan pria itu, ia menatap pria tampan itu dengan senyum di bibirnya.
          Jung Soo memejamkan kedua matanya-ia membuat permohonan- dan dengan perlahan menatap gadis yang berdiri dihadapannya itu. “taeyon-ah, gomawo” Jung Soo menatap Taeyeon lembut dengan sebuah senyum mengembang di bibirnya. “tidak perlu, oppa” Taeyoen hanya tersenyum dan membalikan badannya dari arah Jung Soo, ia ingin menaruh kue itu di meja.
PRAANG!
          Taeyeon menjatuhkan kue tart yang ada di tangannya. Ia terlihat memegangi kepalanya, terlihat amat kesakitan. “Taeyeon-ah! Ada apa?” Jung Soo langsung menghampiri Taeyeon yang masih memgangi kepalanya. “apa kau sakit?” Tanya Jung Soo dengan nada amat-sangat khawatir. “ani, oppa” Taeyeon berusaha tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. Ia tak ingin merusak hari ulang tahun Jung Soo. “tidak apa-apa bagaimana? Lihat kau mimisan lagi kan!” ucap Jung Soo dengan nada agak kesal. Ia langsung merogoh saku celananya, ia langsung menempelkan sapu tangannya ke hidung Taeyeon-hal yang selalu dilakukannya ketika Taeyeon mimisan.
“Taeyeon-ah… sebaiknya kau pergi ke dokter. Kau semakin sering mimisan.” Ucap Jung Soo sambil menyeka darah di bagian bawah hidung Taeyeon.
“Oppa, sudah kubilang aku tidak apa-apa. Aku hanya kelelahan” Taeyeon menghentikan kegiatan Jung Soo-membersihkan darah di hidungnya. Ia tersenyum, ia tak ingin membuat pria itu cemas.
~~***~~
          Hari mulai gelap saat sebuah mobil baru saja terparkir di salah satu rumah sakit ternama di kota Seoul, Korea Selatan. Itu mobil keluarga Taeyeon. Dengan segera Taeyeon dan orang tuanya masuk ke rumah sakit itu. Mereka akan mengambil hasil tes kesehatan Taeyeon.
~~***~~
“sebenarnya apa penyakit anak saya, dok?” Tanya tuan Kim-ayah Taeyeon pada seorang dokter.
“hm, begini pak, setelah kami periksa lebih lanjut anak anda sudah lama mengidap penyakit ini. Sayangnya anda baru membawa anak anda kemari” jawab dokter itu.
“mwo? Tapi, tapi kenapa baru akhir-akhir ini gejalanya keluar?” Tanya Tuan Kim lagi.
“itu juga salah satu dari ciri-cirinya, Pak. Anak anda mengidap penyakit kronis. Dia…”
-Flashback End-

“Omo… apa dia akan baik-baik saja?” Tanya Soo Yun penasaran.  “apa kau begitu penasaran?” Tanya Jung Soo. “ne, oppa” jawab Soo Yun cepat. “wae?”
“obseoyo… hanya ingin tahu saja” jawab Soo Yun polos. “baiklah…”

-Flashback-
“Sunny!” Jung Soo memanggil Sunny-sahabat Taeyeon saat ia sampai di kelas Taeyeon. “sunbae? Ada apa?” Tanya Sunny pada Jung Soo seraya berjalan ke pintu kelasmenghampiri kakak kelasnya itu.
“apa  hari ini Taeyeon sekolah?” Tanya Jung Soo. Kedua bola matanya menyusuri seisi ruang kelas itu, mencari keberadaan gadisnya.
“…”
Sunny hanya menggelengkan kepalanya. “sudah seminggu ini dia tak masuk sekolah. Dia juga tidak memberiku kabar” jawab Sunny lesu. “apa dia sakit?” Tanya Jung Soo lagi. “entahlah.”
~~***~~
          Pagi itu Taeyeon baru saja melangkahkan kakinya ke dalam gerbang sekolah.
“Taeyeon-ah!”
Taeyeon menoleh kearah sumber suara, ia tahu betul suara siapa itu-itu suara Jung Soo. “oppa…” Taeyeon tersenyum kearah Jung Soo. “kenapa kau tidak sekolah? Kenapa kau tidak memberi kabar padaku? Kau juga tidak memberi kabar ke teman sekelasmukan?” Jung Soo melayangkan beberapa pertanyaan secara bertubi-tubi.
“mianhae… seminggu ini aku ada urusan keluarga, aku juga sudah lupa untuk memberi kabar…” ucap Taeyeon pelan, ia terlihat seperti menyembunyikan sesuatu. “tidak apa, asalkan lain kali kau harus memberi kabar” kata Jung Soo tegas. Taeyeon hanya tersenyum dibalik wajah pucatnya.
~~***~~
          Sudah beberapa bulan berlalu, sejak saat itu Taeyeon terlihat semakin kurus dan sering absen dari sekolah. Sangat berbeda dari sebelumnya. Dulu Taeyeon selalu terlihat ceria dan tak pernah absen dari sekolah, bahkan untuk izin sakit saja ia akan berpikir 100 kali.
          “Taeyeon-ah” Jung Soo memanggil nama Taeyeon lembut, ia menatap Taeyeon. “wae, oppa?” Tanya Taeyeon sambil tersenyum. “annya... err, kenapa akhir-akhir kau jarang ke sekolah?” Tanya Jung Soo akhirnya. “itu, itu, ah akhir-akhir ini aku ada urusan keluarga” jawab Taeyeon kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mungkin untuk orang yang selalu berpikir itu adalah jawaban yang aneh. “oh…” Jung Soo hanya ber-oh ria seraya menggapai tangan Taeyeon dan menggenggamnya erat. Entah mengapa ia merasa akan kehilangan gadis itu.
          “Oppa, aku ingin pulang cepat” ucap Taeyeon seraya mempercepat langkahnya dan mendahului Jung Soo. “ne” Jung Soo menatap punggung Taeyeon yang berada di depannya. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah dan…
BRUUK!
Taeyeon terjatuh dari langkahnya. Ia tak sadarkan diri. “Taeyeon!” Jung Soo langsung berlari menghampiri Taeyeon saat sadar kekasihnya itu pingsan. “Taeyeon-ah! Ayo bangun!” Jung Soo berusaha membangunkan  Taeyeon seraya menepuk-nepuk pipi gadis itu. Tapi nihil, gadis itu tak sadar sedikit pun.
“TAKSI! TAKSI!”
          Jung Soo berusaha menghentikan sebuah taksi. “antar ke rumah sakit terdekat!” ucap Jung Soo saat sebuah taksi berhenti tepat di hadapannya.
~~***~~
          “Jung Soo-ssi, bisa bicara sebentar?” Tanya seorang pria separuh baya pada Jung Soo, ia bersama istrinya.
“…”
          Jung Soo hanya mendongakan kepalanya yang dari tadi tertunduk, ia menganggukan kepalanya. “Jung Soo-ssi, sebenarnya selama ini Taeyeon… dia, dia mengidap leukemia…” ucap wanita yang bersama pria itu, ia menangis.
          “mwo?” Jung Soo hanya bisa membatu saat mendengar hal itu. Jawaban atas segala kebingungannya selama ini.  Kebingungan tentang keadaan kekasihnya. Tanpa ia sadari, setetes cairan bening telah keluar dari kedua matanya yang indah. Ia masih tak percaya dengan apa yang ia dengar.
~~***~~
          Cklek!
          Jung Soo membuka salah satu pintu kamar rumah sakit, itu kamar Taeyeon. Ia berjalan mendekati ranjang gadis itu. Ia memandang lembut wajah gadis itu yang semakin pucat dan tirus.
          “kenapa hal ini bisa terjadi? Kenapa harus penyakit itu? Kenapa harus kau? Kenapa bukan orang lain? Atau kenapa bukan aku saja? Kenapa…” Jung Soo bergumam sendiri seraya menggenggam tangan gadis itu. Ia sudah tak dapat berpikir apa-apa lagi selain tentang gadis itu. Gadis yang begitu ia cintai. Gadis yang selalu mengisi harinya, senyumnya dan tawanya. Gadis yang sekarang hanya tergolek lemah di ranjang rumah sakit. Dan satu hal yang ia sadari sekarang bahwa
‘IA TAK BISA BERBUAT APA-APA SAAT GADIS YANG IA CINTAI SEDANG BERJUANG UNTUK HIDUP MELAWAN PENYAKITNYA SEORANG DIRI’
          Tes…
          Air matanya jatuh dari pelipis matanya. Ia menggigit bibir bawahnya. Ia kesal pada dirinya sendiri. “oppa?”
          “Taeyeon-ah, kau sudah sadar?” Jung Soo menatap gadis yang ada di depannya. Ia sedikit membungkukan badanya.
          Taeyeon menganggukan kepalanya dan tersenyum simpul. “kenapa kau menangis?” Tanya Taeyeon saat melihat cairan bening membasahi mata Jung Soo. “ani, siapa yang menangis? Aku hanya sedikit mengantuk kok” jawab Jung Soo cepat sambil mengusap kedua matanya dan tersenyum.
          “kenapa kau tidak bilang padaku?” kenapa kau tak bilang kalau kau itu sakit? Mengapa  kau menyembunyikannya dariku? Apa kau ingin membuatku gila sekarang?” Tanya Jung Soo, ia sedikit merubah nada bicaranya. Ia menatap gadis lembut tapi penuh dengan arti.
          “itu… mianhae oppa… bukannya aku tak ingin mengatakannya padamu. Tapi…” Taeyeon tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Air matanya sudah terlanjur jatuh membasahi kedua pipinya.
          “tapi apa?” Tanya Jung Soo lagi seraya membantu Taeyeon untuk duduk. “tapi, tapi aku takut kau akan meninggalkanku.” Ucap Taeyeon. Air matanya semakin membasahi kedua pipinya. “Ya, Taeyeon-ah… jangan berpikiran bodoh seperti itu! Kalau aku akan meninggalkanmu karena kau sakit mana mungkin aku ada di sini sekarang!” Jung Soo langsung menarik gadis itu kedalam dekapannya. Ia sudah tak bisa membendung air matanya lagi.
~~***~~
          Sudah enam bulan berlalu, Taeyeon sudah tak pernah datang ke sekolah. Ia hanya menghabiskan waktunya di kamar rumah sakit ditemani alat-alat medis di sekitarnya. Ya walaupun Jung Soo selalu datang menjenguknya setiap hari, itu tak sepunuhnya menghapus kebosanannya di rumah sakit. Jujur saja ia merindukan semua teman-temannya. Masa-masa dimana ia bisa bermain dan tertawa bersama teman-temannya.
          “heuh…” Taeyeon membuang nafas beratnya. Ia menatap keluar jendela. Ia melihat langit musim dingin yang mulai berganti musim semi. Dari situ ia dapat melihat kuncup-kuncup bunga yang baru keluar dari persembunyiannya. Taeyeon berusaha bangkit berdiri dari ranjangnya. Ia berjalan mendekati sebuah meja yang penuh dengan barang-barang pemberian teman-temannya yang sempat mengunjunginya.
          “bogoshipeo…” gumam Taeyeon pelan seraya memegang sebuah frame foto dimana terpajang gambar dirinya dan teman-temannya saat mereka mengunjunginya di rumah sakit. Perlahan ia mengambil sebuah kartu yang tergeletak  di meja itu dan membukanya, itu kartu ucapan.
‘Taeyeon-ah, kami merindukanmu di sekolahnya. Cepat sembuh ya…’
          Ia membaca tulisan itu dan tersenyum simpul. “nado bogoshipeo…” gumamnya lagi.
          “err… euh…”
          Taeyeon memegang kepalanya, rasanya sakit. Ia berusaha mencari tempat untuk menopang badannya. Tapi, sebelum ia sempat menopang badannya, semuanya menjadi gelap.
~~***~~
          Jung Soo duduk di kursi rumah sakit tepat di depan sebuah ruangan yang bertuliskan ‘ICU’. Kepalanya tertunduk diantara kedua kakinya. Air matanya tak henti-hentinya menetes dari kedua mata indahnya dan membasahi kedua pipinya.
          Sekarang ia merasa menjadi pria paling bodoh sedunia. Pria yang hanya bisa duduk menunggu saat gadis yang dicintainya harus berjuang sendirian melawan penyakitnya. Pria yang hanya bisa diam saat melihat gadis yang dicintainya dikelilingi oleh selang-selang dan alat medis lainnya. Mungkin jika bisa, ia ingin menggantikan posisi gadis itu.
~~***~~
          Seminggu kemudian…
          Drrt… Drrt…
          “yoboseyo”
          Jung Soo mengangkat handphonenya yang bergetar. Ia baru saja pulang dari sekolah dan berniat pergi ke rumah sakit lagi. “ah, ahjussi” jawab Jung Soo saat sadar yang meneleponnya adalah Tuan Kim, ayah Taeyeon.
          “mwo? Chinja?”
          Sebuah senyum terbentuk dari bibir tipisnya. “ ne, aku akan segera kesana” Jung Soo mematikan teleponnya dan mengurungkan niatnya untuk pulang ke rumah dahulu. Ia langsung berlari menuju ke halte bus terdekat.
~~***~~
          “Taeyeon-ah!”
          Jung Soo memanggil nama gadis itu saat memasuki salah satu kamar pasien. “eh?” matanya menjelajahi ruangan itu. Tapi, orang yang dicarinya tidak ada. “Taeyeon-ah?” ia mengetuk pintu kamar mandi, tapi tidak ada jawaban juga. Dengan cepat ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar pasien itu. Ia mulai berlari mengelilingi koridor rumah sakit. Tapi, orang yang dicarinya tidak ada. ia kembali menggigit bibir bawahnya dan berjalan menuju meja resepsionis.
          “annyeong haseyo” sapanya.
          ”annyeong” jawab seorang suster seraya tersenyum ramah.
“ehm, apa anda tahu kemana pasien yang bernama Kim Taeyeon?” Tanya Jung Soo.
“ah, Taeyeon-ssi. Kalau tidak salah tadi dia keluar, mungkin ke taman” jawab suster itu.
“oh, ne. kamsahamnida” kata Jung Soo sambil sedikit membungkuk. Bahkan suster itu sudah mengenali Taeyeon. Mungkin karena Taeyeon sudah dirawat di rumah sakit ini hampir selama setahun, batin Jung Soo.
“ceonmaneyeo”
~~***~~
“Taeyeon-ah!” panggil Jung Soo seraya berjalan mendekati sebuah kursi taman. “oppa?” jawab gadis itu seraya tersenyum tipis. “kenapa kau di luar? Keadaanmu belum membaik” ucap Jung Soo sambil menatap gadis itu.
“aku, aku hanya ingin merasakan musim semi, mungkin… untuk yang terakhir kalinya” jawab Taeyeon pelan. Matanya terus mengabadikan keindahan bunga-bunga yang mulai mekar.
Deg!
Jantung Jung Soo berdegup kencang saat mendengar kata-kata itu.
“Ya, Kim Taeyeon! Apa yang kau katakan? Kenapa kau berkata seperti itu? Seolah-olah kau akan meninggalkanku untuk selamanya!” kesal Jung Soo. Jujur saja ia sangat tidak ingin mendengar kata-kata itu dari mulut gadisnya.
“o, oppa, mianhae. Aku tidak bermaksud seperti itu. Tapi…” Taeyeon tak melanjutkan kata-katanya. Ia sudah tidak tahu harus berkata apa lagi. Sebuah cairan bening jatuh dari kedua bola matanya.
Jung Soo menggigit bibir bawahnya lagi. Ia tidak kuat melihat gadis itu menangis. Hatinya terasa sakit melihat air mata gadis itu. “sudahlah, jangan menangis lagi” ucapnya seraya menyeka air mata gadis itu dan berusaha membendung kiristal-kristal bening yang telah bersiap jatuh di pelipis matanya. Perlahan ia memeluk gadis itu pelan dan mencium dahi gadis itu.
“oppa, apa kau ingin mendengar ceritaku?” Tanya Taeyeon pelan. “ne” jawab Jung Soo seraya menganggukan kepalanya pelan. Ia mengambil tempat di samping Taeyeon, ia menggenggam tangan gadis itu erat.
“oppa, apa kau tahu aku mempunyai sebuah bintang? Bintang itu sangat terang melebihi bintang-bintang yang lain. Bintang yang selalu ada di sampingku di saat aku senang maupun susah. Bintang yang selalu menyinari langkahku kapan pun dan dimana pun. Bintang itu sangat hangat. Bintang yang selalu tersenyum kearahku err, tidak ke semua orang. Bintang itu adalah kebanggaanku. Aku ingin bintang itu terus bersinar sampai kapan pun bukan hanya untuk diriku tapi untuk semua orang di sekitarnya” Taeyeon menghentikan ucapannya. Matanya perlahan-lahan mulai terpejam.
“aku bahagia bisa berada di samping bintangku di akhir hidupku.” Ia tersenyum di akhir ucapannya. Air mata Jung Soo mengalir dari kedua matanya saat mendengar perkataan gadis itu dan saat merasakan kepala gadis itu jatuh di pundaknya. 
-Flashback End-

“annyeong haseyo…” Soo Yun menundukan kepalanya pelan kearah sebuah foto.
“choneun Soo Yun imnida. Aku adik Jung Soo oppa” ia tersenyum. “onnie terlihat cantik, sangat cantik” gumamnya pelan. Ia memandang foto itu, foto seorang gadis yang sedang tersenyum-itu foto Taeyeon.
“Taeyeon-ah… apa kau baik disana?” ucap Jung Soo seraya menaruh bunga mawar putih kesukaan Taeyeon. Ia tersenyum manis, membuat lesung pipi di pipi kiriya muncul. “bogoshipeo, jeongmal bogoshipeo…” ucapnya lirih. “semoga kau bahagia disana, saranghae” Jung Soo tersenyum dan mengelus foto itu. Ia menatap adiknya “ayo pulang” ucapnya sambil mengelus kepala adiknya itu.
“oppa duluan saja…” jawab Soo Yun pelan, ia tersenyum kearah Jung Soo. “baiklah” Jung Soo berjalan meninggalkan Soo Yun.
“annyeong…” sapa Soo Yun lagi, ia tersenyum manis.
“senang bisa bertemu denganmu. Aku sudah mendengar cerita tentang Onnie dari Jung Soo oppa. Err… apa Onnie tahu kalau Jung Soo oppa selalu menganggapmu sebagai bintangnya? Seperti onnie menganggap Jung Soo oppa sebagai bintang onnie. Oppa, dia begitu membanggakanmu, onnie. Aku bisa melihat itu dari sorot matanya saat bercerita tentang onnie. Oppa juga bilang dia sangat menyukai senyum onnie. Menurutnya senyum onnie dapat menenangkan hatinya. Seandainya kau ada ada disini, aku pasti sangat senang memiliki calon kakak ipar sepertimu.” Soo Yun tersenyum dan memandang langit yang berwarna biru itu. “err, sepertinya aku harus segera pergi. Taeyeon onnie, annyeong…” katanya lagi seraya membungkukan badannya dan berjalan meninggalkan areal pemakaman itu
-THE END-

gimana ceritanya???
oke oke oke jangan lupa dikomen ya!!

NO SILENT READER

10 komentar:

  1. sedih banget,,:(
    jadi pengen nangis,,:(
    tapi keren kok,,:)
    annyeong haseyo yaa,,:)

    BalasHapus
  2. annyeong^^
    thanks ya udah comment^^
    salam kenal~

    BalasHapus
  3. anyyeong...
    ceritanya bagus banget...
    kira-kira ada lanjutannya gak ya?

    BalasHapus
  4. aaaaa senangnya ketemu ff taeteuk
    annyeong^^
    new reader here
    terima saya di blog ini ya.
    kkkk~

    BalasHapus
  5. Uwaaa,,,fanficnya keren bgt deh! ><

    BalasHapus
  6. mengahrukan, jd pngen nangis habis baca hiks hiks

    BalasHapus
  7. so sad :'(

    tp kerenn abiss chingu :D

    BalasHapus