Regret
Cast:
Seo Joohyun - SNSD
Genre: ?
Rating: PG-13
Length: 1079 words
Seohyun berlari
menuju kamarnya, ia segera menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Ia duduk di
atas kasurnya menekuk kedua lututnya di depan dada dan memeluknya. Ia menangis.
Menangisi kesalahan yang ia lakukan. Kesalahan karena ia terlalu cepat
mengambil keputusan. Ia tahu ia salah, ia tahu ia ceroboh, dan ia tahu ia
adalah orang paling bodoh di dunia karena telah melakukan hal itu.
Tok,
tok…
Terdengar
ketukan pintu dari luar. “Seohyunie, kau kenapa?” terdengar suara wanita dari luar.
“apa kau tak apa-apa?” Tanya wanita itu lagi.
“tidak, aku
tidak apa-apa kok” ucap Seohyun dan berusaha untuk tidak terdengar menangis. Ia
mengelap air mata di pipinya dengan punggung telapak tangannya.
“baiklah, kalau
kau lapar turunlah ke bawah. Ibu sudah menyiapkan makanan untukmu” ucap wanita
diluar. Ia berangsur meninggalkan kamar putri satu-satunya itu.
“baik, ibu”
jawab Seohyun. Ia menghembuskan nafasnya dari mulut dan berusaha untuk tenang.
Berusaha untuk melupakan hal yang telah ia lakukan. Hal yang telah membuat
dirinya dan pria itu berubah. “ayo, Seohyun. Yakinlah kalau itu hal yang
terbaik” gumamnya pelan. “tidak, ini tidak benar. Aku salah, aku salah telah
melakukan itu” ia menggelengkan kepalanya. Air matanya kembali membasahi kedua
pipinya. Ia berdiri dari kasurnya dan beranjak menuju kamar mandi. Ia membuka
keran wastafel menyala dan menatap kaca.
“Seohyun, inilah yang terbaik. Percuma kau menyesali hal itu sekarang. Kau
terlambat, sungguh terlambat” ia mencuci mukanya dengan air dan menatap
refleksi mukanya di cermin.
~***~
Seohyun
melangkahkan kakinya menuju sebuah gedung besar bernuansa modern di salah satu
pusat kota Seoul yang tak lain adalah sekolahnya. Ia menarik nafasnya
dalam-dalam dan kembali menghembuskannya. “semoga aku tak bertemu dengannya
hari ini. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan jika bertemu dengannya saat
ini” gumamnya lagi. Ia menutup kedua matanya dan membukanya kembali.
Deg…
Seohyun menelan
salivanya saat tahu permohonan yang baru saja ia ucapkan langsung di tolak oleh
pencipta. Ia melihat sosok pria itu tepat di hadapannya. Pria itu terlihat
sangat berbeda dari sebelumnya, ia terlihat begitu urakan tidak seperti ia yang
dulu. Ia yang dulu selalu memperhatikan cara berpakaiannya, selalu tersenyum
kepada semua orang yang ia temui. Kini, bahkan ia tak pernah terlihat tersenyum
sekali pun. Yang ada hanya tatapan benci dari matanya.
“oh Tuhan,
kenapa kau melakukan semua ini padaku?” gumam Seohyun. Ia berjalan sedikit
cepat, berharap pria itu tak melihatnya. Ia tahu, ini semua salahnya, karenanya
pria itu berubah menjadi seperti ini. Ia menggigit bibir bawahnya.
“Seohyun!”
panggil seorang gadis yang berlari menuju arahnya.
“oh, tidak”
Seohyun semakin keras menggigit bibirnya. “kenapa Tuhan menyiksaku seperti
ini?” batinnya. Ia menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah gadis yang
memanggilnya. “ah, Yoona. Ada apa?” tanyanya agak gugup. Ia berusaha bertingkah
sewajarnya agar ia tak menarik perhatian pria itu.
“kita jalan
bersama, yuk!” gadis bernama Yoona itu menarik lengan Seohyun agar berjalan
bersamanya. “aku tahu, kau pasti bingung harus bersikap bagaimana dihadapannya.
Jadi, lebih baik kau berjalan bersamaku saja. Paling tidak kau tidak akan
terlihat canggung di depannya” bisik Yoona. Ia tersenyum dan menarik lengan
Seohyun lagi untuk berjalan lebih cepat.
“te, terima
kasih” ucap Seohyun pelan dan sedikit tersenyum dengan apa yang di katakana
temannya. Ia menarik nafas lagi dan berjalan mensejajari Yoona.
“tidak perlu
seformal itu, Seo. Itukan gunanya sahabat” Yoona tersenyum manis dan
mengeratkan genggamannya.
~***~
“maaf” itulah
ucapan Seohyun saat tidak sengaja berpapasan dengan pria itu. Ia sedikit
mempercepatkan langkahnya. Berusaha lari dari pria itu.
“Seohyun”
panggil pria itu. Ia membalikkan badannya mengarah pada Seohyun. Ia menatap
tajam punggung gadis itu. sedangkan gadis itu hanya berdiri diam saat mendengar
pria itu menyebut namanya. “apa keputusanmu sudah bulat?” Tanya pria itu.
“maaf, aku tahu
ini semua salahku. Maaf, karena aku kau berubah seperti ini. Maaf, tapi aku tak
tahu apa itu keputusan yang tepat bagi kita” jawab Seohyun masih tetap
memunggungi pria itu.
“Seo” pria itu
berjalan mendekatinya dan memeluknya. “kalau kau masih tak yakin, kenapa kau
tidak menghentikanku? Kenapa kau membiarkanku pergi?” Tanya pria itu lagi, ia
mengeratkan pelukannya dan menyandarkan dagunya pada pundak Seohyun.
“tidak, aku tak
bisa. Ini impian orang tuamu. Ini impian terbesarmu. Ini kesempatan besar
bagimu, aku tak bisa menghalangimu” jawab Seohyun. Ia memegang tangan pria itu.
Ia menarik nafasnya pelan.
“apa kau yakin?”
Tanya pria itu lagi. Seolah-olah ia ingin meyakinkan Seohyun bahwa ia mengambil
keputusan yang salah.
“ya, aku yakin.
Lagi pula aku ingin melihatmu menjadi orang hebat nantinya. Gapailah mimpimu
dan jadilah orang hebat di hadapanku.” Setetes air mata jatuh dari mata gadis
itu. Berkali-kali ia mencoba untuk tenang dan berkali-kali juga ia gagal. “aku
tahu, ini berat tapi inilah yang terbaik” ia melepaskan tangan pria itu dan
berjalan meninggalinya.
Pria itu hanya
berdiri mematung menatap punggung gadis yang ia cintai itu pergi
meninggalkannya denga nanar. Setetes cairan bening jatuh dari pelipis matanya.
Ia memejamkan matanya dan menarik nafasnya dalam. “Seohyun” panggilnya. “kalau
itu maumu, tunggulah aku sampai aku menjadi orang hebat di matamu. Dan saat
itu, kembalilah ke sisiku” ucap pria itu dan berbalik pergi menjauhi Seohyun.
Seohyun hanya
berdiri mematung mendengar ucapan pria itu. Kedua pipinya basah dipenuhi oleh
air matanya sendiri. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia
menggigit bibir bawahnya, menarik nafas dengan dalam dan membalikan badannya
kearah pria itu. “maaf, sungguh maafkan aku saat ini. Aku tahu ini salah, aku
menyesal, aku sangat sangat menyesal telah melakukan hal ini. Maafkan aku. Aku
akan menunggumu disini dan melihatmu menjadi orang hebat nantinya. Menjadi
orang yang dibanggakan oleh kedua orang tuamu, oleh dirimu, oleh semua orang
yang mengenalmu, dan olehku. Sungguh, maafkan aku Cho Kyuhyun” isak Seohyun.
~***~
Enam tahun
berlalu sejak kejadian menyayat hati tersebut. Seohyun mengambil mantel
berwarna putih dari atas sofa dan dan keluar dari rumahnya. Ia berjalan menuju
halte bus terdekat, berjalan melewati daerah perumahan dan sebuah taman yang
sering ia kunjungi saat kecil. Ia sedikit mengeluarkan senyumnya saat
berpapasan dengan pejalan kaki lainnya. Ia mempercepat langkahnya saat tahu ia
akan terlambat jika terus berjalan dengan kecepatan seperti itu. Sesekali ia
menatap kearah jam yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Dua puluh menit
sebelum jam delapan, ia masih memiliki waktu sekitar sepuluh menit sebelum bus
berikutnya sampai.
“hai”
Seohyun
menghentikan langkahnya saat melihat pria dihadapannya itu. Pria yang selama enam tahun terakhir ini. Pria
yang sempat membuatnya menyesali apa yang diperbuatnya. Pria yang ditunggunya
selama ini. Ia semakin mengembangkan senyumnya. “hai, selamat datang Cho
Kyuhyun” ucapnya. Ia berlari menuju pria itu dan berangsur memeluknya. “aku
merindukanmu, sangat merindukanmu” bisiknya. Ia menangis dalam pelukan pria
bernama Cho Kyuhyun tersebut. “kau sudah menjadi orang hebat sekarang”
“tentu saja,
karena ini semua kulakukan hanya untukmu Seo Joohyun”
~THE
END~
ficlet sebelum UTS besok :'( semoga pada suka, biarpun ceritanya kacau.
NO SILENT READER
saeng beking Fanfic tentang B1A4 jo kwa~
BalasHapusCeritanya dah bagus... tapi terlalu singkat n kurang greget konfliknya. ^^d
BalasHapus