Minggu, 18 September 2011

Regret - One Shot


Regret

Cast:
Seo Joohyun - SNSD
Genre: ?
Rating: PG-13
Length: 1079 words


Seohyun berlari menuju kamarnya, ia segera menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Ia duduk di atas kasurnya menekuk kedua lututnya di depan dada dan memeluknya. Ia menangis. Menangisi kesalahan yang ia lakukan. Kesalahan karena ia terlalu cepat mengambil keputusan. Ia tahu ia salah, ia tahu ia ceroboh, dan ia tahu ia adalah orang paling bodoh di dunia karena telah melakukan hal itu.
                Tok, tok…
Terdengar ketukan pintu dari luar. “Seohyunie, kau kenapa?” terdengar suara wanita dari luar. “apa kau tak apa-apa?” Tanya wanita itu lagi.
“tidak, aku tidak apa-apa kok” ucap Seohyun dan berusaha untuk tidak terdengar menangis. Ia mengelap air mata di pipinya dengan punggung telapak tangannya.
“baiklah, kalau kau lapar turunlah ke bawah. Ibu sudah menyiapkan makanan untukmu” ucap wanita diluar. Ia berangsur meninggalkan kamar putri satu-satunya itu.
“baik, ibu” jawab Seohyun. Ia menghembuskan nafasnya dari mulut dan berusaha untuk tenang. Berusaha untuk melupakan hal yang telah ia lakukan. Hal yang telah membuat dirinya dan pria itu berubah. “ayo, Seohyun. Yakinlah kalau itu hal yang terbaik” gumamnya pelan. “tidak, ini tidak benar. Aku salah, aku salah telah melakukan itu” ia menggelengkan kepalanya. Air matanya kembali membasahi kedua pipinya. Ia berdiri dari kasurnya dan beranjak menuju kamar mandi. Ia membuka keran wastafel menyala  dan menatap kaca. “Seohyun, inilah yang terbaik. Percuma kau menyesali hal itu sekarang. Kau terlambat, sungguh terlambat” ia mencuci mukanya dengan air dan menatap refleksi mukanya di cermin.
~***~
Seohyun melangkahkan kakinya menuju sebuah gedung besar bernuansa modern di salah satu pusat kota Seoul yang tak lain adalah sekolahnya. Ia menarik nafasnya dalam-dalam dan kembali menghembuskannya. “semoga aku tak bertemu dengannya hari ini. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan jika bertemu dengannya saat ini” gumamnya lagi. Ia menutup kedua matanya dan membukanya kembali. 
Deg…
Seohyun menelan salivanya saat tahu permohonan yang baru saja ia ucapkan langsung di tolak oleh pencipta. Ia melihat sosok pria itu tepat di hadapannya. Pria itu terlihat sangat berbeda dari sebelumnya, ia terlihat begitu urakan tidak seperti ia yang dulu. Ia yang dulu selalu memperhatikan cara berpakaiannya, selalu tersenyum kepada semua orang yang ia temui. Kini, bahkan ia tak pernah terlihat tersenyum sekali pun. Yang ada hanya tatapan benci dari matanya.
“oh Tuhan, kenapa kau melakukan semua ini padaku?” gumam Seohyun. Ia berjalan sedikit cepat, berharap pria itu tak melihatnya. Ia tahu, ini semua salahnya, karenanya pria itu berubah menjadi seperti ini. Ia menggigit bibir bawahnya.
“Seohyun!” panggil seorang gadis yang berlari menuju arahnya.
“oh, tidak” Seohyun semakin keras menggigit bibirnya. “kenapa Tuhan menyiksaku seperti ini?” batinnya. Ia menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah gadis yang memanggilnya. “ah, Yoona. Ada apa?” tanyanya agak gugup. Ia berusaha bertingkah sewajarnya agar ia tak menarik perhatian pria itu.
“kita jalan bersama, yuk!” gadis bernama Yoona itu menarik lengan Seohyun agar berjalan bersamanya. “aku tahu, kau pasti bingung harus bersikap bagaimana dihadapannya. Jadi, lebih baik kau berjalan bersamaku saja. Paling tidak kau tidak akan terlihat canggung di depannya” bisik Yoona. Ia tersenyum dan menarik lengan Seohyun lagi untuk berjalan lebih cepat.
“te, terima kasih” ucap Seohyun pelan dan sedikit tersenyum dengan apa yang di katakana temannya. Ia menarik nafas lagi dan berjalan mensejajari Yoona.
“tidak perlu seformal itu, Seo. Itukan gunanya sahabat” Yoona tersenyum manis dan mengeratkan genggamannya.
~***~
“maaf” itulah ucapan Seohyun saat tidak sengaja berpapasan dengan pria itu. Ia sedikit mempercepatkan langkahnya. Berusaha lari dari pria itu.
“Seohyun” panggil pria itu. Ia membalikkan badannya mengarah pada Seohyun. Ia menatap tajam punggung gadis itu. sedangkan gadis itu hanya berdiri diam saat mendengar pria itu menyebut namanya. “apa keputusanmu sudah bulat?” Tanya pria itu.
“maaf, aku tahu ini semua salahku. Maaf, karena aku kau berubah seperti ini. Maaf, tapi aku tak tahu apa itu keputusan yang tepat bagi kita” jawab Seohyun masih tetap memunggungi pria itu.
“Seo” pria itu berjalan mendekatinya dan memeluknya. “kalau kau masih tak yakin, kenapa kau tidak menghentikanku? Kenapa kau membiarkanku pergi?” Tanya pria itu lagi, ia mengeratkan pelukannya dan menyandarkan dagunya pada pundak Seohyun.  
“tidak, aku tak bisa. Ini impian orang tuamu. Ini impian terbesarmu. Ini kesempatan besar bagimu, aku tak bisa menghalangimu” jawab Seohyun. Ia memegang tangan pria itu. Ia menarik nafasnya pelan.
“apa kau yakin?” Tanya pria itu lagi. Seolah-olah ia ingin meyakinkan Seohyun bahwa ia mengambil keputusan yang salah.
“ya, aku yakin. Lagi pula aku ingin melihatmu menjadi orang hebat nantinya. Gapailah mimpimu dan jadilah orang hebat di hadapanku.” Setetes air mata jatuh dari mata gadis itu. Berkali-kali ia mencoba untuk tenang dan berkali-kali juga ia gagal. “aku tahu, ini berat tapi inilah yang terbaik” ia melepaskan tangan pria itu dan berjalan meninggalinya.
Pria itu hanya berdiri mematung menatap punggung gadis yang ia cintai itu pergi meninggalkannya denga nanar. Setetes cairan bening jatuh dari pelipis matanya. Ia memejamkan matanya dan menarik nafasnya dalam. “Seohyun” panggilnya. “kalau itu maumu, tunggulah aku sampai aku menjadi orang hebat di matamu. Dan saat itu, kembalilah ke sisiku” ucap pria itu dan berbalik pergi menjauhi Seohyun.
Seohyun hanya berdiri mematung mendengar ucapan pria itu. Kedua pipinya basah dipenuhi oleh air matanya sendiri. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia menggigit bibir bawahnya, menarik nafas dengan dalam dan membalikan badannya kearah pria itu. “maaf, sungguh maafkan aku saat ini. Aku tahu ini salah, aku menyesal, aku sangat sangat menyesal telah melakukan hal ini. Maafkan aku. Aku akan menunggumu disini dan melihatmu menjadi orang hebat nantinya. Menjadi orang yang dibanggakan oleh kedua orang tuamu, oleh dirimu, oleh semua orang yang mengenalmu, dan olehku. Sungguh, maafkan aku Cho Kyuhyun” isak Seohyun.
~***~
Enam tahun berlalu sejak kejadian menyayat hati tersebut. Seohyun mengambil mantel berwarna putih dari atas sofa dan dan keluar dari rumahnya. Ia berjalan menuju halte bus terdekat, berjalan melewati daerah perumahan dan sebuah taman yang sering ia kunjungi saat kecil. Ia sedikit mengeluarkan senyumnya saat berpapasan dengan pejalan kaki lainnya. Ia mempercepat langkahnya saat tahu ia akan terlambat jika terus berjalan dengan kecepatan seperti itu. Sesekali ia menatap kearah jam yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Dua puluh menit sebelum jam delapan, ia masih memiliki waktu sekitar sepuluh menit sebelum bus berikutnya sampai.
“hai”
Seohyun menghentikan langkahnya saat melihat pria dihadapannya itu.  Pria yang selama enam tahun terakhir ini. Pria yang sempat membuatnya menyesali apa yang diperbuatnya. Pria yang ditunggunya selama ini. Ia semakin mengembangkan senyumnya. “hai, selamat datang Cho Kyuhyun” ucapnya. Ia berlari menuju pria itu dan berangsur memeluknya. “aku merindukanmu, sangat merindukanmu” bisiknya. Ia menangis dalam pelukan pria bernama Cho Kyuhyun tersebut. “kau sudah menjadi orang hebat sekarang”
“tentu saja, karena ini semua kulakukan hanya untukmu Seo Joohyun”
~THE END~

ficlet sebelum UTS besok :'( semoga pada suka, biarpun ceritanya kacau.

NO SILENT READER

2 komentar:

  1. saeng beking Fanfic tentang B1A4 jo kwa~

    BalasHapus
  2. Ceritanya dah bagus... tapi terlalu singkat n kurang greget konfliknya. ^^d

    BalasHapus